Jakarta, Suaraperjuangan.co.id – Sosok Irjen Pol. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si., kembali menjadi pusat perhatian setelah mendapat panggilan khusus dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk hadir dalam forum strategis kenegaraan. Kehadiran Irjen Dadang dalam lingkaran strategis Presiden menjadi cerminan bahwa negara membutuhkan pemimpin yang bukan hanya cakap dalam struktur institusi, tetapi juga dekat dengan denyut aspirasi rakyat.
Tidak hanya karena kapasitasnya sebagai perwira tinggi Polri yang berpengalaman dan berintegritas, Irjen Dadang juga dikenal luas sebagai simbol polisi humanis yang bersahabat dengan rakyat, akademis, dan peka terhadap dinamika sosial kemasyarakatan. Ia menjadi perwujudan nyata bahwa reformasi di tubuh Polri bukan hanya jargon, melainkan sedang dijalankan oleh pribadi-pribadi yang memiliki visi jernih dan keberanian moral.
Puncak penghargaan terhadap kepemimpinannya tercermin dari keterlibatannya sebagai Inspektur Upacara dalam peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta. Sebuah momen penting yang bukan hanya bersifat simbolik, tetapi juga strategis, mengingat upacara tersebut menjadi gambaran wajah baru Polri di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
*BEM Nusantara: Ini Kebanggaan Generasi Muda*
Menanggapi peristiwa tersebut, BEM Nusantara, sebagai konsolidasi nasional mahasiswa dari seluruh Indonesia, menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas kepercayaan negara kepada Irjen Dadang Hartanto. Bagi BEM Nusantara, sosok Irjen Dadang bukan sekadar pejabat tinggi kepolisian, melainkan role model pemimpin nasional yang layak diteladani generasi muda.
> "Kami melihat Irjen Dadang Hartanto sebagai sosok pemimpin masa depan: disiplin, tenang, dan punya jiwa kerakyatan yang kuat. Kami bangga beliau mendapat kepercayaan dari Presiden Prabowo. Ini membuktikan bahwa negara sedang memberi ruang kepada figur-figur terbaik di institusi kepolisian," ujar Muhammad Sardani, Koordinator Pusat BEM Nusantara, Selasa (2/7/2025).
Menurut Sardani, Irjen Dadang adalah contoh langka seorang jenderal polisi yang tidak hanya kuat dalam komando, tetapi juga mampu membangun komunikasi empatik dengan mahasiswa dan masyarakat sipil. Di tengah isu ketegangan antara aparat dan masyarakat, figur seperti Irjen Dadang hadir sebagai jembatan yang menyatukan dan mendamaikan.
> "Sebagai mahasiswa, kami tentu ingin melihat polisi yang bukan hanya hadir sebagai alat negara, tapi juga sahabat rakyat. Irjen Dadang memenuhi harapan itu. Ia bisa menjadi narasi baru bagi wajah Polri yang lebih humanis, profesional, dan berorientasi pada pelayanan," tambah Sardani.
*Dikenal Akademis dan Visioner*
Irjen Dadang Hartanto juga dikenal memiliki latar belakang akademik yang kuat. Gelar doktor yang disandangnya menjadi bukti bahwa kepemimpinannya dibangun tidak hanya atas dasar pengalaman lapangan, tetapi juga kajian ilmiah dan pendekatan intelektual.
Dalam berbagai kesempatan, Irjen Dadang kerap menekankan pentingnya membangun Polri yang transparan, akuntabel, dan adaptif terhadap perubahan zaman, termasuk merespons dinamika generasi digital dan kemajuan teknologi informasi. Pendekatan ini membuat dirinya banyak dikagumi oleh kalangan muda, termasuk dari lingkungan mahasiswa.
> "Kami melihat Irjen Dadang bukan hanya berpikir soal keamanan dan ketertiban. Ia berpikir jauh ke depan, bagaimana menjadikan polisi sebagai bagian dari solusi sosial, bagian dari pendidikan masyarakat, dan bagian dari kemajuan bangsa," jelas Sardani.
*Harapan Mahasiswa untuk Kolaborasi ke Depan*
BEM Nusantara juga berharap agar Presiden Prabowo Subianto semakin membuka ruang dialog antara pemerintah dan mahasiswa melalui figur-figur seperti Irjen Dadang Hartanto. Menurut mereka, masa depan bangsa akan lebih baik jika ada kepercayaan dan keterlibatan aktif dari anak muda dalam proses pembangunan.
> "Kami siap menjadi mitra kritis yang membangun. Dan kami yakin, jika ada figur-figur seperti Irjen Dadang di lingkungan strategis nasional, maka masa depan Indonesia akan lebih inklusif dan demokratis," pungkas Sardani.
*Penutup*
Di tengah tantangan reformasi institusi dan dinamika sosial-politik nasional, kehadiran Irjen Dadang Hartanto sebagai pemimpin yang merangkul, bukan memukul; mendengar, bukan menghakimi dan membina, bukan menakut-nakuti menjadi harapan baru bagi masyarakat dan mahasiswa.
Tidak berlebihan jika BEM Nusantara menyebutnya sebagai “Simbol Polisi Humanis Masa Kini”. Karena dalam ketegasan, ia hadir dengan welas asih. Dalam jabatan tinggi, ia tetap membumi. (RA)
Posting Komentar