Dharma Santi Tahun Baru Saka 1947 di Sumatera Utara : Umat Hindu Lintas Etnis Satukan Spirit Simakrama Menuju Indonesia Emas 2045


Medan, Suaraperjuangan.co.id
– Dalam balutan semangat Simakrama yang kental, ratusan umat Hindu lintas etnis dari seluruh Sumatera Utara memadati RAZ Hotel & Convention Medan, Minggu 20 April 2025, dalam perayaan Dharma Santi Tahun Baru Saka 1947. Mengangkat tema “Merajut Persaudaraan dalam Spirit Simakrama Manasewa, Madawasewa Mewujudkan Indonesia Emas 2045”, acara ini menjelma menjadi panggung harmoni yang membanggakan, memadukan budaya, bhakti, dan kebangsaan.


Diselenggarakan oleh kolaborasi antara Bimas Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara dan DPD Prajaniti Hindu Indonesia Provinsi Sumut, Dharma Santi tahun ini tampil megah sekaligus sarat makna. Ketua Panitia, Candidat Doktor Matha Riswan, M.Psi, dalam laporannya menyampaikan bahwa Dharma Santi merupakan momen penyatuan batin umat Hindu dalam semangat pelayanan. Ia mengajak seluruh umat untuk menjadi bagian dari sejarah besar menuju Indonesia Emas 2045 melalui nilai-nilai suci Manasewa dan Madawasewa. Pungkasnya


Acara ini mendapat kehormatan atas kehadiran tokoh Hindu dari mancanegara, yakni Dato Pardip Kumar Kukreja dari Malaysia Hindu Federation. Beliau menyampaikan apresiasi atas semangat persatuan umat Hindu Sumatera Utara yang menurutnya mencerminkan kekuatan moral Hindu global yang inklusif dan progresif.


Mewakili Panitia Dharma Santi Nasional, mengutus Ketua Umum DPP Prajaniti Hindu Indonesia, Bapak KS Arsana, untuk menyampaikan Dharma Wacana. Dalam pemaparannya yang mendalam dan penuh semangat, beliau menekankan pentingnya transformasi nilai-nilai dharma dalam kehidupan berbangsa. Ia menyampaikan bahwa Manasewa adalah panggilan untuk melayani sesama, dan Madawasewa adalah komitmen untuk menjaga bumi pertiwi melalui tindakan nyata, bukan hanya wacana.


Pembimas Hindu Sumatera Utara, Elirosa Tarigan, SE., M.Sos, dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini menunjukkan kematangan umat Hindu dalam menjaga jati diri, budaya, dan nilai spiritualitas di tengah dinamika kebangsaan.


Lebih Lanjut Ketua PHDI Sumatera Utara, Surya, Dalam Sambutanya menegaskan bahwa Dharma Santi harus terus dirawat sebagai ruang temu, dialog, dan penguatan nilai-nilai moderasi beragama. 


Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumatera Utara, Mulyono, ST.,M.Si yang hadir mewakili Gubernur Sumatera Utara, Bapak Muhammad Bobby Afif Nasution, SE., MM., menyampaikan salam hangat dan apresiasi dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada seluruh umat Hindu yang hadir dalam Dharma Santi Tahun Baru Saka 1947. Dalam pesan tertulis yang dibacakan, Gubernur menyampaikan bahwa kegiatan keagamaan seperti Dharma Santi ini bukan hanya menjadi simbol spiritualitas, tetapi juga ruang strategis untuk mempererat persaudaraan lintas etnis dan lintas daerah.


Bapak Gubernur juga menekankan pentingnya kolaborasi umat beragama dalam mewujudkan Sumatera Utara yang aman, damai, dan harmonis, sebagai bagian dari kontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045. Beliau berharap umat Hindu terus menjadi teladan dalam menjaga nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan semangat kebangsaan di tengah masyarakat yang majemuk. Pemerintah Provinsi, lanjutnya, akan selalu membuka ruang dialog dan dukungan untuk seluruh unsur keagamaan dalam membangun peradaban Sumatera Utara yang inklusif dan bermartabat.


Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Dr. H. Ahmad Qosbi, MA, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya Dharma Santi Tahun Baru Saka 1947 yang dinilainya sarat makna kebangsaan dan keagamaan. Beliau menggarisbawahi bahwa kegiatan seperti ini merupakan wujud nyata dari moderasi beragama yang hidup dan tumbuh di tengah masyarakat Hindu di Sumatera Utara.


Dalam kesempatan itu, beliau juga memberikan penghargaan khusus kepada Bimas Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara atas kerja keras, dedikasi, dan konsistensinya dalam membina umat, termasuk dalam mengembangkan potensi generasi muda Hindu. Salah satu capaian yang sangat membanggakan adalah keberhasilan utusan Sumatera Utara meraih Juara II Nasional dalam Lomba Dharma Wacana Bahasa Inggris pada ajang Utsawa Dharma Gita Nasional yang digelar tahun lalu di Kota Solo. Prestasi ini, menurut beliau, mencerminkan kualitas pembinaan yang dilakukan secara berkelanjutan dan terarah.


Dr. Ahmad Qosbi menegaskan bahwa kerukunan antarumat beragama harus terus dijaga dan diperkuat, karena hal tersebut bukan sekadar nilai moral, tetapi kekuatan strategis bangsa yang akan mengantarkan Indonesia menuju masa depan yang gemilang.


Harmoni budaya terasa kental lewat penampilan Tarian Multi Etnis Nusantara, Tarian Sakral Bali, Tarian Karo yang dinamis, serta Tarian Barathanatyam Tamil yang filosofis dan memikat. Perpaduan ini bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan simbol Bhinneka Tunggal Ika dalam wujud nyata.


Turut hadir dalam acara ini Ketua FKUB Sumatera Utara, Anggota DPRD Kota Medan Rommy Van Boy, para Ketua PHDI Kabupaten/Kota (Medan, Deli Serdang, Tebing Tinggi, dan Karo), tokoh-tokoh Hindu lintas etnis, Ketua Suka Duka Dirgayusa Sumut, Ketua KMHDI Kota Medan, Ketua Perhimpunan Shri Mariamman Kuil, Ketua Hindu Pemena Sumatera Utara, dan tokoh-tokoh pemuda Hindu,turut hadir juga dalam acara ini seorang tokoh muda yang peduli dengan kesehatan masyarakat Dr.J.P Roy Kaban


Pantauan awak media, acara berlangsung penuh semangat, kehangatan, dan kekhidmatan. Dharma Santi ini menjadi cermin kuat bahwa umat Hindu Sumatera Utara tidak hanya bersatu dalam doa, tetapi juga dalam visi besar membangun bangsa yang berakar pada nilai dharma dan budaya luhur.(Red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama