SUARAPERJUANGAN.CO.ID|MEDAN - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan memberikan apresiasi atas keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang membatalkan surat pengunduran diri anggota DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Keputusan tersebut dianggap sebagai langkah yang tidak hanya memulihkan keadilan personal, tetapi juga menjaga marwah lembaga legislatif dari pengaruh opini publik yang terbentuk secara tidak utuh.
Ketua Umum HMI Cabang Medan, Cici Indah Rizki, menyampaikan bahwa keputusan MKD ini menjadi contoh nyata bagaimana lembaga negara harus berdiri di atas prinsip rasionalitas dan objektivitas, bukan tekanan emosional publik.
"Kita perlu mengapresiasi keputusan MKD yang memprioritaskan keadilan dan klarifikasi menyeluruh. Dalam iklim demokrasi yang semakin cepat berubah karena media digital, langkah ini mengingatkan kita pentingnya menimbang informasi secara komprehensif sebelum membuat penilaian, ujar Cici.
Ia menilai, dinamika yang sempat terjadi terhadap Rahayu Saraswati mencerminkan tantangan besar di era digital, di mana potongan informasi sering kali membentuk persepsi yang tidak lengkap. "Kasus ini seharusnya menjadi cermin bagi kita semua, bahwa tanggung jawab moral dalam bermedia sosial sama pentingnya dengan kebebasan berekspresi," tambahnya.
Cici juga menyoroti kiprah Rahayu Saraswati sebagai figur perempuan muda yang konsisten memperjuangkan isu-isu kemanusiaan. "Beliau adalah representasi perempuan tangguh dan progresif yang mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya kaum perempuan Indonesia, untuk terus terlibat dalam perjuangan sosial dan politik yang berintegritas," katanya.
HMI Cabang Medan berharap keputusan ini menjadi momentum bagi seluruh elemen bangsa untuk meneguhkan kembali semangat objektivitas, kejujuran, dan tanggung jawab dalam ruang publik. "Demokrasi tidak akan tumbuh tanpa keadilan dan kesadaran kritis. Karena itu, mahasiswa dan pemuda harus menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai tersebut," pungkas Cici Indah Rizki.(RA)
إرسال تعليق